Rabu, 16 Januari 2013

18 kepala Manusia Disita di Bandara Chicago

Kepala itu masih lengkap dengan kulitnya.

ILLINOIS - Petugas bea cukai Amerika menemukan dan menyita kiriman 18 kepala manusia dari Italia yang masih lengkap dengan kulitnya, saat pemeriksaan sinar X di Bandara Internasional O''Hare Chicago, Selasa (15/1).

Ternyata ke-18 kepala itu digunakan untuk penelitian medis di Italia dan kemudian dikirimkan kembali ke Amerika untuk dikremasi di Illinois. Petugas menyita kepala-kepala tersebut karena menemukan masalah dalam dokumen pengiriman.

"Kami turun tangan karena mereka tidak bisa menyimpan kepala-kepala itu lebih lama lagi," kata Tony Brucci, kepala penyelidikan kantor Pemeriksaan Medis kepada ABC News. "Kami memeriksa kepala-kepala tersebut dalam ruang otopsi, namun belum ditemukan sesuatu yang mencurigakan dari pengiriman kepala-kepala ini."

Kasus semacam ini bukan yang pertama kali terjadi. "Kasus ini bukan sesuatu yang aneh," ujar Brucci. "Setiap saat ada orang yang mengirim bagian tubuh ke universitas-universitas dan rumah-rumah sakit, kita hanya tidak biasa saja mendengar hal semacam ini."

Tahun 2010, bandara di Arkansas menyita kiriman 60 kepala manusia serta bagian-bagian kepala manusia. Ke-60 kepala ini ditujukan untuk pelatihan medis namun pengiriman dihentikan saat pesawat yang membawa kepala itu transit di Arkansas karena pengemasan yang tidak tepat dan kesalahan dokumen.

"Baru seminggu yang lalu, kami mengirim delapan kepala yang tidak dibalsem, ke Rush University Medical Center untuk sebuah program opthalmology," kata Paul Dudek, Wakil Presiden Anatomical Gift Association of Illinois, yang menyediakan jenazah dan bagian tubuh lainnya ke sekolah-sekolah kedokteran di negara-negara bagian Amerika bagi mahasiswa yang mengikuti pelatihan medis.

Setiap tahunnya, Asosiasi yang dipimpinnya mengirim sekitar 450 jenazah utuh ke sekolah-sekolah kedokteran dan juga mengirimkan bagian-bagian tubuh lainnya secara terpisah, termasuk mengirim sekitar 12 kepala setiap tahunnya.

Kepala-kepala manusia ini digunakan untuk pelatihan di berbagai bidang kedokteran, seperti kedokteran gigi,  ophthalmology dan neurologi, dimana kepala-kepala ini digunakan untuk penelitian Alzaheimer. Kepala-kepala manusia ini juga digunakan untuk latihan operasi plastik dan digunakan oleh para mahasiswa untuk mempelajari cara merekonstruksi wajah akibat kecelakaan dan korban luka, sahut Dudek.

Kebanyakan jenazah yang diperoleh asosiasi ini berasal dari sumbangan sukarela dari orang yang setelah meninggal dunia merelakan tubuhnya untuk penelitian iptek, jelas Dudek. Sebagian kecil jenazah diperoleh dari orang yang keluarganya tidak mampu membayar biaya pemakaman sehingga bersedia menyerahkannya ke negara untuk digunakan sebagai bahan penelitian.

Pengiriman 18 kepala manusia ke Bandara O'Hare dilakukan secara baik, dikemas dan diberi label 'spesimen manusia', jelas Mary Paleologos, juru bicara kantor Pemeriksaan Medis Cook County, yang menyimpan kiriman kepala-kepala itu di dalam ruang penyimpanan jenazah hari Senin (14/1) kemarin, sementara pejabat yang berwenang meneliti dokumen pengiriman.

Dengan informasi minim, temuan kepala ini kontan menjadi berita besar di berbagai media dan menimbulkan pertanyaan dari mana kiriman ini berasal, kemana tujuannya dan mengapa hal ini dilakukan.

Akhirnya diperoleh informasi bahwa penyitaan kiriman kepala dalam tiga kontainer ini yang tiba pada pertengahan Desember lalu karena dokumen pengirimannya tertukar dan tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan mengenai ke-18 kepala ini termasuk tujuan pengirimannya.

Ke-18 kepala ini awalnya dikirim dari Illinois ke fasilitas penelitian medis di Roma dan kemudian dikembalikan ke Chicago untuk dimusnahkan sebagai bagian dari perjanjian pemesanan awal, kata Paleologos.

Selasa kemarin, petugas kremasi tiba di kantor Pemeriksaan Medis dengan membawa dokumen untuk ke-18 spesimen tersebut. Ketika pejabat federal selesai memeriksa dokumen tersebut, k-18 spesimen itu diserahkan ke petugas kremasi, imbuhnya.

Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika tidak bisa memberikan keterangan mengenai kasus ini karena adanya UU privasi, namun mereka mengatakan bahwa pengiriman bagian-bagian tubuh manusia ke Amerika "bukannya tanpa preseden," sesuai dengan UU asalkan dilakukan dengan dokumen yang sesuai dan berada dalam kategori "beresiko rendah" yang ditetapkan oleh lembaga tersebut.

Dudek mengatakan pengiriman semacam itu memerlukan dokumentasi yang lengkap, mengingat langkanya jenazah yang disumbangkan untuk ilmu pengetahuan berarti ada pasar gelap untuk menjual organ tubuh manusia.

"Pasar semacam itu akan selalu ada," katanya mengenai perdagangan ilegal organ tubuh manusia.

Selain sekolah kedokteran, banyak perusahaan yang membuat perlengkapan dan peralatan medis menggunakan jenazah untuk pelatihan dan program penelitian mereka.

"Dalam satu tahun, kami menerima sumbangan sekitar 600 jenazah lengkap. Saya bisa dengan mudah mendapatkan 750, 800 jenazah," katanya.

Beberapa pengiriman dilakukan melalui udara, tetapi ada juga yang melalui truk seperti halnya mengirim paket biasa.

"Bahkan, kami pernah mengirimkan otak untuk University of Texas di Austin pekan lalu melalui UPS," kata Dudek.

sumber lintas me

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: Rabu, Januari 16, 2013Kategori:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar