Sabtu, 12 Januari 2013

Kalau tak bugar,Jangan Menjenguk Pasien di RS

aKompas.com - Tak banyak orang yang menyadari bahwa rumah sakit merupakan tempat paling potensial untuk terjangkitnya kuman. Penularan kuman bisa terjadi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit. Karena itu mereka yang tubuhnya sedang tidak fit atau anak-anak tidak disarankan untuk membesuk pasien di rumah sakit.

Meski rumah sakit merupakan sarang kuman, tetapi dalam survei yang dilakukan Unilever kepada para ibu yang memiliki anak usia di atas 4 tahun menunjukkan lebih banyak ibu yang merasa tidak takut membawa anak mereka berkunjung ke rumah sakit. Mereka lebih menganggap sekolah, rumah, dan tempat bermain sebagai tempat yang paling banyakt terdapat kumannya.

"Rumah sakit sebenarnya adalah tempat berkumpulnya kuman. Jika tidak higienis, infeksi kuman bisa terjadi dari dokter ke pasien, pasien ke dokter, antar pasien, dari pasien ke pengunjung, atau dari pengunjung ke pasien," kata Dr.Robert Imam Sutedja, Ketua Kompartemen Umum dan Humas Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) di Jakarta, Kamis (10/1/13).

Merujuk pola 10 penyakit terbanyak pada pasein rawat inap dan rawat jalan, maka kuman yang paling banyak ada di rumah sakit adalah yang berkaitan dengan penyakit infeksi menular seperti diare, ISPA, dan kulit.

Diare menempati posisi teratas untuk pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap, sedangkan untuk pasien rawat jalan, penyakit infeksi saluran nafas bagian atas, penyakit kulit, dan diare termasuk empat besar dalam pola 10 penyakit terbanyak.

Karena itu jika kita sedang tidak merasa fit atau daya tahan tubuh sedang lemah misalnya karena menderita flu berat sebaiknya tidak usah melakukan kunjungan ke rumah sakit.

"Kalau memang terpaksa harus menjenguk pasien, lakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan pakai sabun saat sampai di rumah sakit dan setelah meninggalkan rumah sakit," kata Robert.

Menjaga kebersihan tangan adalah pertahanan awal untuk mencegah penyebaran dan perkembangan kuman. Hasil penelitian yang dilakukan di RSCM tahun 2002 menunjukkan 85,7 persen angka infeksi yang terkait perawatan kesehatan (nosokomial) bisa dikendalikan jika petugas medis selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan medis.

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: Sabtu, Januari 12, 2013Kategori:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar