Rabu, 02 Januari 2013

SUIHIOK wakil ketua ll DPRD Lingga

LINGGA PALAPA NUSANTARA-WAKIL Ketua II DPRD Lingga, Sui Hiok, menyatakan dukungannya terkait rencana kegiatan eksekutif yang tertuang dalam KUA PPAS di Dinas Kesehatan Lingga. Khususnya permintaan penambahan anggaran Jaminan Kesehatan Lingga (JKL). Penambahan anggaran itu dinilainya memang harus didukung. ”Apalagi perkembangan pelayanan JKL sudah berjalan baik,” kata Sui Hiok, Selasa (25/9). Menurutnya, agar penambahan anggaran JKL tidak menimbulkan persoalan, ia meminta Dinkes Lingga memberikan data penggunaan anggaran JKL pada APBD murni tahun 2012. Persoalan tertib administrasi juga harus segera dibenahi. ”Terutama di Rumah Sakit Lapangan, Daik,” ucapnya. Dia menuturkan, mengenai pelayanan kesehatan yang dilakukan di RSL, Daik harus segera dibenahi. Adminitrasi dan pelayanan hingga saat ini masih banyak dikeluhkan masyarakat. Termasuk penggunaan mobil ambulans yang hanya menjemput pasien. Kondisi daerah di Kabupaten Lingga yang tidak memiliki sarana transportasi angkutan umum roda empat menyulitkan pasien yang baru dirawat untuk pulang ke rumah. ”Masak pasien yang habis dioperasi harus pulang naik ojek atau becak, belum lagi rumahnya jauh dari RSL,” ucapnya. Ia memahami kondisi ambulans yang terbatas. Seharusnya ada kebijakan yang baik untuk pasien tertentu, yang kondisinya masih lemah dan rentan. Apalagi seusai menjalani perawatan dan pasien yang tempat tinggalnya di Lingga Utara atau di Senayang. ”Saya minta Dinkes bijak dan adil dalam hal ini penggunaan ambulan. Di RSUD mobil ambulans dapat digunakan untuk menjemput dan mengantar pasien, masak di RSL Daik, berbeda,” tukasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lingga dr Ignatius Luti, meminta kebijakan DPRD Lingga agar menyetujui penambahan anggaran untuk Jaminan Kesehatan Lingga (JKL) dengan nilai sekitar Rp2 miliar. Usulan penambahan ini telah tercantum dalam KUA PPAS-P, yang telah disampaikan Bupati Lingga H Daria kepada DPRD Lingga. “Tahun ini, anggaran untuk JKL sebesar Rp2 miliar dan jumlah itu ternyata masih kurang. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat Lingga pengguna JKL yang harus melakukan operasi. Sehingga pembiayaannya membengkak,” ucap Luti. Dia menjelaskan, total untuk kebutuhan JKL di Kabupaten Lingga pada tahun 2012 anggarannya difloating sebesar Rp 6 miliar. Anggaran sebesar itu, merupakan sharing dengan Pemprov Kepri sebesar Rp 4 miliar dan Lingga Rp2 miliar. Kondisi kekurangan dokter spesialis pada awal tahun 2012, menyebabkan banyak pasien yang dirujuk ke luar daerah. Dan, hal ini banyak menyedot anggaran. Dia berharap permintaan penambahan anggaran yang dilakukan Dinkes Lingga, ini tidak dinilai untuk kepentingan pihak Dinas Kesehatan. Permintaan penambahan anggaran pada APBD-P, murni karena anggaran JKL yang pada APBD tahun 2012 diperkirakan tidak mencukupi.(jmt) ..........................................................................................LSM PATUH

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: Rabu, Januari 02, 2013Kategori:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar